20080729

kuman diseberang pulau terlihat, gajah di pelupuk mata tak nampak

Begitulah pepatah kata yang mungkin cocok dengan pengalamanku yang satu ini. Bagaimana tidak, saya telah mencari tempat wisata kuliner di beberapa tempat yang bisa dibilang tidak dekat dari tempat penginapan. Bahkan mengeluarkan ongkos lagi yang tidak murah untuk sampai ke tempat tersebut. Namun cita rasa yang didapat tidak sesuai dengan yang diharapkan. Bahkan beberapa kali merasa terpaksa karena tidak banyak pilihan.
Untuk kali ini saya mencoba di tempat yang tidak asing. Di dekat penginapan terdapat rumah makan chinese food yang halal, dan juga tak kalah sepi dengan rumah makan lainnya di Balikpapan. Rasa penasaran ini muncul dan saat ada kesempatan saya bersama 3 orang teman mencoba memesan makanan yang nama-namanya masih asing dalam benak saya. Kami memutuskan memesan 4 macam masakan yang berbeda. Sekedar untuk mengetahui bentuk dan rupa dari makanan yang masih asing di benak kami. Cukup lama memang menunggu pesanan kami datang. Mungkin karena banyak juga yang memesan untuk dibawa pulang maupun yang dimakan di tempat. Setelah lama bercanda dengan teman-teman akhirnya pelayan mengantarkan pesanan yang pertama, tak lain adalah cap cay goreng. Kami agak bingung karena masih satu masakan yang datang. Kami penasaran dengan aromanya. Akhirnya temanku mencobanya sedikit. Dia hanya terdiam saja. Saya. pun tak tinggal diam, saya ambil sendok dan mencoba sepotong. Rasanya pertama memang biasa, namun rasa lain mulai muncul setelah beberapa saat. Benarkah ini rasa yang saya inginkan? Saya mencoba kuah dari masakan tersebut, ternyata rasa luar biasa dari masakan memang benar. Benar benar sulit untuk digambarkan. Sambil menunggu masakan yang lain datang kami pun sedikit demi sedikit menghabiskan masakan pertama yang datang tadi. Baru menghabiskan seperempatnya lalu pelayan menyajikan masakan kedua, yaitu cumi lada hitam. Rasanya tak asing dengan rupa masakan ini. Masakan ini dulu pernah menjadi menu di hotel Blue Sky selama kami training dulu yang berjarak sekitar 50m dari tempat ini. Kami pun mulai mencicipi satu iris cumi. Rasanya pun tak kalah dengan masakan hotel bintang empat. Luar biasa rasa dari lada hitam sangat terasa, sangat menusuk lidah ini yang haus akan cita rasa yang sebenarnya.
Kami pun mulai makan kedua masakan tersebut dengan nasi. Baru 2-3 suap nasi datang lagi pelayan membawakan pesanan kami yang ketiga, saya agak lupa namanya, namun ada nama tahu jepangnya. Rupa dari masakan ini pun tak asing bagi kami, akhirnya kami mencicipi tahu ini dan meledaklah isi mulut ini. Benar-benar lezat dari segi cita rasa maupun aroma. Semuanya terasa lembut di lidah namun mempunyai rasa yang sangat khas. Kami pun melanjutkan makan dengan berganti-ganti masakan dari yang pertama sampai yang ketiga. Nasi kami pun hampir habis, namun akhirnya datang pesanan kami yang terakhir, agak aneh memang dengan pesanan kami yang terakhir. Saya sengaja memesan kwetiaw ini sebagai penutup dari semua masakan yang kami pesan. Rasa dari kwetiaw ini mungkin tidak ada yang special, namun dari rupa dan cita rasa cukup menarik jika dibandingkan dengan masakan di tempat lain.
Setelah semua masakan puas kami nikmati, kami pun meninggalkan restoran dengan hati senang, lega, puas, dan tentu saja dengan perut kenyang.
Untuk sekedar informasi kami hanya menghabiskan sekitar 100rb untuk semua masakan yang kami makan. Cukup pantas harga tersebut untuk cita rasa yang tak terlupakan, serta mengenyangkan. Mungkin di lain kesempatan saya akan mengajak teman yang lain untuk mencari tempat makan lain yang tak kalah lezatnya.
Terima kasih.

3 comments:

Putree Utamee said...

saya tdk setuju dgn pendapat anda tentang kwetiau yg anda katakan enak sblm anda mengajak saya utk mencicipinya..hehe

Anonymous said...

lapor komandan...

kamu makan gajah apa makan kwetiaw?? apa makan kuman ?? -oneng mode on-

Umriyah said...

HO????ngomong apaan sih???ya itu gimana mood kita pas makan, klo pas laper amigot-juga enak2 ja...ya ga is????---klo d KC gtu to???---